Tuesday, April 17, 2018

ANTARA ADA DAN TIADA: 10 NEGARA YANG TAK PERNAH KALIAN DENGAR KEBERADAANNYA



Seaneh apapun nama negaranya, mulai dari Tuvalu, Adzerbaijan, Liechtenstein, pasti paling tidak kalian pernah mendengarnya di pelajaran geografi karena itu memang negara beneran. Namun di list ini gue akan memperkenalkan negara yang antara “ada dan tiada”, dengan kata lain negara-negara ini memproklamasikan kemerdekaan, namun hanya segelintir (atau bahkan tak ada) negara lain yang mau mengakuinya. Sebab syarat berdirinya sebuah negara, selain adanya wilayah, penduduk, dan pemerintahan, ada mereka harus diakui oleh negara lain. Alhasil “negara-negara” ini mungkin tak pernah kalian dengar sebelumnya karena emang keberadaannya sendiri diragukan. Berikut ini 10 di antaranya.


1. Isle of Man


Negara unik yang berdiri di sebuah pulau antara Inggris dan Irlandia ini awalnya dikuasai oleh Viking, sebelum akhirnya direbut oleh Inggris. Namun walaupun kecil, negara ini didaulat oleh Bank Dunia sebagai negara terkaya ke-5 di dunia dan uniknya, pendapatannya sekitar 17% berasal dari industri game online. Walaupun sudah merdeka dari Inggris, namun negara ini bergantung sepenuhnya pada Inggris, terutama dalam hal militer. Bahkan warganya pun otomatis dianggap sebagai warga negara Inggris. Hmmm … jadi kayak bukan negara beneran ya? Tapi omong-omong benderanya unik ya hahaha.



2. Niue


Letaknya yang amat terpencil di tengah samudra Pasifik mungkin membuat nama negara mungil ini tak pernah terdengar. Terletak di wilayah Oseania, negara ini mengandalkan negara tetangganya, Selandia Baru, dalam hal diplomatik. Namun kecil-kecil cabe rawit, dengan luas hanya 261 kilometer persegi (hampir sepertiganya Jakarta) dan penduduknya hanya 1.600 jiwa, negara ini menjadi salah satu yang terkaya dan termakmur di dunia. Negara ini telah melunasi seluruh hutangnya, menggratiskan wifi ke seluruh penduduknya, hingga membagi-bagikan laptop secara cuma-cuma ke seluruh siswanya. Padahal, penduduk Niue yang hanya tinggal dalam satu pulau ini hidup amat sederhana dengan bercocok tanam dan memakan ubi talas sebagai makanan pokoknya. Wow … just wow!

3. Luhansk



Ini bukan nama personil boyband Korea ya, melainkan wilayah yang memerdekakan diri dari Ukraina pada 2014. Tentu saja Ukraina tak mengakui keberadaan negara ini, bahkan menyebutnya sebagai organisasi teroris. Dan tak ada satupun negara resmi di dunia ini yang mau mengakuinya, kecuali sesama negara “buatan” seperti di bawah ini.

4. South Ossetia



South Ossetia adalah wilayah di utara Pegunungan Kaukasus yang memisahkan diri dari Republik Georgia pada 1991. Ibu kotanya di Tskhinvali, berpenduduk 50 ribu orang, bahkan memiliki bendera dan lagu kebangsaan sendiri. Uniknya, keberadaan negara ini sudah diakui oleh beberapa negara, seperti Rusia, Nikaragua, Venezuela, dan Nauru. Walaupun begitu, mayoritas penduduk dunia mungkin pernah mendengar keberadaannya.

5. Sahrawi



Nggak pernah dengar juga kan? Negara ini berdiri di wilayah Sahara Barat yang sama-sama diakui oleh Maroko sebagai bagian negaranya. Sahrawi memproklamirkan kemerdekaannya pada 1976 dan uniknya, sudah diakui oleh sekitar 84 negara anggota PBB, walaupun Maroko tetap kekeuh bahwa negara tersebut tidak sah. Banyak negara yang menyarankan upaya damai dengan langkah tengah agar Maroko memberikan status otonomi kepada Sahrawi.

6. Abkhazia



Keren juga ya namanya? Abkhazia adalah negara yang terletak di pesisir Timur Laut Hitam. Sejauh ini, hanya Rusia dan 3 negara lain yang mengakuinya. Sedangkan negara-negara anggota PBB sebagian besar menganggapnya bagian dari Republik Georgia.

7. Transnistria



Duh, tambah susah-susah ya namanya? Namun nama negara ini lebih mudah ketimbang nama resminya, yakni Republik Pridnestrovian Moldavian. Buseeeet. Negara ini hanya diakui oleh sesama negara tak resmi lainnya seperti South Ossetia dan Abkhazia, sedangkan hampir seluruh dunia sepakat menganggapnya sebagai bagian dari negara Moldova di Eropa Timur.

8. Artsakh




Negara yang juga dikenal dengan nama Republik Nagorno Arabakh ini memiliki masa lalu tragis. Setelah pecahnya USSR, wilayah Artsakh langsung menjadi rebutan antara Republik Azerbaijan dan Armenia hingga pecah perang. Namun negara ini malah ingin memerdekakan diri, walaupun tak ada segelintir negara pun yang mendukung keberadaannya. PBB dan anggota-anggotanya masih menganggapnya sebagai bagian dari Armenia.

9. Somaliland




Dari namanya langsung ketahuan bahwa negara ini pasti berada di Afrika dan merupakan pecahan dari Somalia. Dari negara-negara di atas, Somaliland memiliki jumlah penduduk paling besar, yakni 3,5 juta dengan hampir separuhnya tinggal di Hargeisa, ibu kotanya. Namun hingga kini, negara ini tak diakui keberadaannya oleh dunia.

10. Wa




Nah enak nih nyebutnya ketimbang negara dengan nama-nama susah seperti di atas hehehe. Di antara yang lain, inilah negara tak resmi yang paling dekat dengan tanah air kita, yakni di Asia Tenggara. Terletak di perbatasan Myanmar, Tiongkok, dan Thailand, negara ini bermaksud memisahkan dari Myanmar. Celakanya lagi, pemasukan kas negaranya sebagian besar berasal dari drug trafficking alias penyelundupan narkoba. Aduh.

BONUS

Sovereign Military Order of Malta



Negara ini unik, sebab walaupun diakui oleh 107 negara di dunia (termasuk Palestina), namun negara ini bisa dianggap tak ada, sebab tak memiliki wilayah! Awalnya, negara ini didirikan oleh para ksatria dari Ordo Malta dan mereka bertempat tinggal di Pulau Malta, selatan Italia. Namun pada 1801, ketika Napoleon menguasai Malta, para ksatria ini diusir dari pulau tersebut dan tak memiliki wilayah negara lagi. Setelah Malta memperoleh kemerdekaan,  para anggota Ordo Malta memilih tak kembali ke pulau tersebut dan mengklaim kedaulatannya. Justru mereka lebih memilih tinggal di dua buah gedung di Roma dan 13.500 penduduknya tersebar di seluruh dunia, menjadi relawan. Walau tak memiliki wilayah sejengkalpun, negara ini memiliki mata uang, paspor, perangko, hingga militernya sendiri.

Tak salah sih memperluas pengetahuan kita dengan mengetahui keberadaan negara-negara ini. Namun yang perlu menjadi keprihatinan kita adalah sebagian besar negara tersebut lahir akibat konflik dan isu separatisme (walau ada yang damai dan adem ayem aja sih). Tentu kita sama sekali nggak mendukung para separatis yang mencoba melepaskan diri dari kedaulatan sebuah negara (soalnya negara kita juga punya masalah yang sama dengan Papua dan Aceh) dan gue harap semua konflik bisa diselesaikan dengan damai.

4 comments: