Saturday, July 2, 2016

MEGASTRUCTURES MYSTERIES: 10 STRUKTUR TERBERAT YANG PERNAH DIBANGUN MANUSIA

  sacsay

Seni arsitektur pertama kali muncul puluhan ribu tahun lalu, ketika manusia memutuskan keluar dari gua dan hidup menetap serta bercocok tanam. Namun karya arsitektur kuno yang hingga kini masih lestari bukanlah rumah ataupun istana, melainkan makam dan tempat-tempat religius. Karena diperuntukkan oleh roh dan dewa yang suci, maka bangunan yang didirikan bangsa-bangsa kuno ini bukanlah sembarangan. Bangunan-bangunan purba ini harus dibuat dengan teknik sedetail mungkin serta bahan sekuat mungkin. Tak heran, banyak dari struktur-struktur ini dibangun dari batu raksasa yang beratnya mencapai puluhan ton.

Yup, di sinilah muncul pertanyaan, bagaimana masyarakat yang kala itu masih hidup primitif dapat mengembangkan teknologi untuk mengangkat batu seberat puluhan bahkan ratusan ton tersebut? Bahkan kita yang hidup di zaman modern inipun masih kesulitan apabila diminta melaksanakan tugas tersebut. Apakah mungkin mereka memiliki teknologi sederhana, namun cerdas, dalam melakukan tugas yang tampaknya mustahil tersebut? Atau menurut teori tergila, apakah nenek moyang kita dibantu oleh peralatan supercanggih (semacam teknologi anti-gravitasi) dari peradaban alien yang berkunjung ke bumi ribuan tahun lalu? Yang jelas, kita mungkin takkan pernah tahu sebab mereka tak pernah meninggalkan catatan tertulis yang jelas mengenai bagaimana mereka berhasil melakukannya.

Struktur-struktur seperti ini, yakni tumpukan batu dengan bobot berton-ton yang tidak diketahui cara pengangkutan dan pembuatannya, dikenal dengan istilah “Cyclopean masonry”. Hal ini disebabkan masyarakat lokal umumnya percaya bahwa bangunan-bangunan tersebut dibuat oleh bangsa raksasa (Cyclops kalau dalam legenda Yunani) yang pernah hidup di masa lalu.

Berikut ini adalah 10 monumen terberat yang pernah dibuat oleh manusia. Dengan catatan, semua monumen di sini memerlukan pemindahan dari tempat dibuatnya (“quarry” atau pertambangan) ke tempat dimana monumen itu akhirnya diberdirikan.

1. Moai (Pulau Paskah, Chile)

3rd day-3546-XL

Siapa tak kenal peninggalan prasejarah ini? Moai (yang menurut gue harusnya masuk ke dalam 7 keajaiban dunia) merupakan patung-patung misterius yang berada di Pulau Paskah di Kepulauan Polynesia. Patung-patung tersebut dibuat oleh suku Rapa Nui sekitar tahun 1.250-1.500 M sebagai bentuk ritual untuk mengenang nenek moyang mereka. Patung ini terkenal karena proporsi kepalanya yang besar serta ekspresi wajahnya yang “enigmatic”. Seluruhnya ada 887 patung di pulau ini dengan tinggi dan berat bervariasi, namun patung yang paling tinggi mencapai 10 meter dan berat 86 ton! Namun rata-rata patung Moai memiliki bobot “hanya” 13 ton. Oya, hampir semua patung Moai letaknya membelakangi laut.

Semua patung tersebut dibuat di satu pertambangan yang disebut Rano Raraku di bagian lain pulau. Nah pertanyaan yang menggelitik semua orang, bagaimana para penduduk pulau yang masih hidup sederhana ini mampu memindahkan patung-patung seberat ini tanpa teknologi memadai ke seluruh penjuru pulau?

Ada ahli yang beranggapan bahwa masyarakat Rapa Nui memindahkan patung-patung itu dengan menempatkannya di atas batang-batang kayu yang ditebang dan digelindingkan. Hal ini tampaknya didukung dengan fakta bahwa tak ada satupun pohon yang berdiri di pulau tersebut. Kemungkinan semuanya sudah ditebang untuk transportasi patung-patung ini ke penjuru pulau.

Namun para penduduk asli Pulau Paskah memiliki penjelasan lain yang lebih sederhana. Mereka percaya nenek moyang mereka meminta bantuan pada Dewa Makemake (kini diabadikan namanya menjadi nama planet kerdil yang mengorbit di luar Pluto) yang kemudian memerintahkan patung-patung ini untuk berjalan. Hmmm ...

Banyak sejarawan berpendapat, deforestasi seluruh pulau demi mengangkut patung-patung ini berakibat dahsyat, yakni musnahnya peradaban Rapa Nui itu sendiri. Penduduk pulau tak bisa lagi membuat rakit untuk mencari ikan dan tak mampu lagi bercocok tanam karena tanah menjadi tererosi dan tak lagi subur, ditambah lagi air tawar menjadi sulit dicari. Akibatnya terjadi bencana kelaparan, bahkan maraknya kanibalisme dan perang antardesa.

Tak banyak yang tahu tentang jenis Moai yang lain, yakni patung Kava Kava. Kava Kava adalah patung Moai berukuran kecil (hanya setinggi 30 cm), terbuat dari kayu, menampilkan seluruh badan, berpostur membungkuk dan menampakkan raut muka sedih. Dipercaya patung Moai Kava Kava ini dibuat setelah peradaban Rapa Nui runtuh, sebagai ratapan atas fanatisme religius mereka yang berakibat pada hancurnya ekosistem dan kehidupan mereka.

2. Lamassu (Nineveh, Irak)

  Geflügelter_Loewe_Nimrud_-865-860_(cropped)

Lamassu adalah sosok mitologis dalam legenda Mesopotamia yang berwujud singa/kerbau bersayap dan berkepala manusia. Patung-patung ini ditemukan di istana-istana peninggalan Kerajaan Persia sebagai penjaga pintu (biasanya sepasang) dan beratnya mencapai 30 ton. Ketika pihak Inggris memutuskan membawa patung ini ke museumnya di London pada abad ke-19, bahkan dengan teknologi tercanggih mereka saat itu, mereka masih saja mengalami kesulitan. Padahal ketika dibuat 2.500 tahun yang lalu, patung-patung ini harus diangkut sejauh 48 km dari pertambangan dan diangkat setinggi 20 meter begitu sampai di lokasi penempatannya.

3. Kepala Olmec (Veracruz, Mexico)

  olmec-head (1)

Mungkin kalian semua sudah mengenal peradaban Aztec, Maya, dan Inca. Namun bagaimana dengan Olmec? Olmec adalah peradaban kuno yang berpusat di Amerika Tengah (Meksiko) pada sekitar tahun 900 SM. Namun kita mungkin jarang mendengar nama Olmec sebab peradaban tersebut memang tak menyisakan bukti sejarah dan catatan tertulis. Satu-satunya peninggalan mereka adalah 17 monumen berupa kepala Olmec yang penuh misteri.

Patung-patung ini dibuat 3.000 tahun yang lalu dan masing-masing seberat 40-50 ton! Masih dipertanyakan bagaimana suku Olmec kuno memindahkan beban seberat itu sejauh 150 km darimana batu itu ditambang, padahal peradaban tersebut sama sekali belum mengenal roda! Dan teka-teki lain lagi adalah wajah pada patung ini menyerupai penduduk asli Afrika. Hmmm ... patung-patung kepala ini jelas lebih misterius ketimbang Moai ya?

4. Ishibutai Kofun (Asuka, Jepang) dan Treasury of Atreus (Mycenae, Yunani)

800px-Ishibutai-kofun_Asuka_Nara_pref05n4592

Kedua bangunan ini gue masukkan ke dalam satu list karena fungsinya sama, yakni sebagai makam. Ishibutai Kofun adalah struktur megalitik yang ditemukan di Asuka, Prefektur Nara, Jepang dan dipercaya sebagai makam Soga no Umako. Dikenal sebagai bangunan megalitikum terbesar di Jepang, makam ini tersusun atas 30 batu dengan ukuran terbesar mencapai 60 dan 70 ton. Hebatnya, asal batu-batu raksasa tersebut adalah Gunung Tōnomine yang terletak 3 kilometer dari situs tersebut.

tumblr_nrqwk5zvIE1sibosao1_500

Sedangkan “Treasury of Atreus” atau dikenal dengan nama hebohnya “Makam Agamemnon” merupakan bangunan yang berdiri pada Masa Perunggu (Bronze Age) sekitar 1.250 SM. Lintel (bagian melintang di atas pintu masuk) bangunan ini diduga berbobot 120 ton. Walaupun dinamakan Makam Agamemnon, namun sangat diragukan bahwa makam ini benar menyimpan jasad raja Yunani legendaris yang memimpin penyerangan ke kota Troya tersebut.

Yang menakjubkan dari kedua bangunan ini adalah tak hanya bagaimana cara mengangkut batu-batu berbobot puluhan ton itu dari lokasinya semula, namun juga bagaimana cara mengangkat dan menumpuk bebatuan itu sedemikian rupa dengan teknologi yang masih primitif, bahkan hingga membentuk kubah!

5. Puma Punku (Tiahuanaco, Bolivia)

574b7d94e390

Puma Punku yang namanya berarti “Pintu Jaguar” merupakan struktur yang memicu banyak perdebatan, terutama antara para akademisi melawan para suporter teori Ancient Aliens. Bagaimana tidak, situs ini menyimpan berbagai misteri yang tampaknya bertentangan dengan semua yang diketahui dunia ilmu pengetahuan dan sejarah tentang peradaban yang membangunnya.

Peradaban Inca yang memang menganggap situs Tiwanaku (daerah dimana Puma Punku dibangun) sebagai tempat yang suci, sebab menurut mitologi mereka di sanalah dunia diciptakan. Carbon dating menempatkan tahun pembangunan Puma Punku sekitar 536 – 600 M. Batu pasir yang digunakan untuk menyusun kuil tersebut diduga seberat 131 ton dan diangkut dari dekat Danau Titicaca sekitar 10 kilometer jauhnya. Batu-batu andesit (batu candi) yang lebih “kecil” yakni berukuran sekitar 8 meter, diangkut lebih jauh lagi, yakni dari semenanjung Copacabana yang sejauh 90 kilometer! Yang lebih mencengangkan, batu-batu berbobot ratusan ton itu harus diangkut naik ke atas pegunungan, sebab Puma Punku sendiri berada di ketinggian hampir 4.000 meter!

PUMA PUNKU

Tak hanya itu, blok-blok batu di Puma Punku disatukan bukan menggunakan mortar atau semen, melainkan dengan teknik “interlock” dimana tiap batu mengunci satu sama lain, mirip potongan-potongan puzzle. Namun teknik itu mengharuskan tiap batu dipotong sepresisi mungkin. Dan hasilnya memang tiap batu menempel dengan amat erat, bahkan tak ada ruang bagi sebilah silet untuk menyisip masuk ke dalam sambungan dua blok batu tersebut. Bagaimana mungkin masyarakat inca, tanpa alat pengukuran maupun alat potong yang memadai, mampu membuat hasil seteliti itu?

Yang lebih mengundang pertanyaan adalah mengapa Puma Punku tiba-tiba ditinggalkan para pemukimnya 1000 tahun lalu. Semua hal itu masihlah misteri yang hingga kini belum terpecahkan.

6. Dolmen di Situs Gochang, Hwasun, Ganghwa (Korea Selatan) dan Le Grande Menhir (Locmariaquer, Prancis)

Dua situs ini gue masukkan ke dalam satu list karena sama-sama merupakan struktur megalitikum purba, ditandai dengan bentuk batuannya yang masih kasar, bukan dalam potongan blok-blok halus seperti list di atas.

ganghwa04

Dolmen dan menhir merupakan penginggalan zaman Neolitikum yang dimulai 10.000 SM dan berakhir sekitar 2.000 SM. Dolmen merupakan kubur batu berupa batu datar (disebut meja) yang ditumpuk di atas beberapa batu sehingga menyerupai gerbang. Mungkin tak banyak yang tahu, bahwa sekitar 50% dolmen yang ada di dunia terkonsentrasi di Korea. Dibangun pada sekitar milenium pertama sebelum Masehi, dolmen-dolmen ini tersebar di tiga wilayah, yakni Gochang, Hwasun, dan Ganghwa. Teruntuk dolmen di Ganghwa, bagian mejanya ada yang berukuran 2,6 x 7,1 x 5,5 meter dan beratnya mencapai 225 ton. Bagaimana masyarakat Korea Zaman Batu mengangkatnya ke atas sehingga menjadi seimbang? Hingga kini masihlah misteri.

le-grand-menhir-brise

Lain lagi dengan menhir yang merupakan tugu batu yang diberdirikan tegak. Menhir terbesar ada di Situs Locmariaquer, Prancis, yakni “Le Grande Menhir” atau “Fairy Stone” yang diduga didirikan sekitar 4.500 SM. Bobotnya mencapai 355 ton dan setinggi 20 meter. Masih misteri bagaimana masyarakat purba menegakkannya. Diduga batu untuk membuat menhir ini berasal sekitar 10 kilometer jauhnya. Sayangnya, akibat gempa pada tahun 1722, menhir ini kini runtuh dan pecah menjadi empat bagian.

Situs Neolitikum lainnya yang cukup mencengangkan dan berskala besar adalah “Carnac Stones” yang juga terdapat di Prancis. Lebih dari 3.000 menhir ditata dalam barisan yang lurus dengan berat rata-rata tiap batu 20 ton. Membawa dan menegakkan batu seberat itu saja sudah susah, ditambah lagi harus menyusunnya dalam garis lurus. Apalagi hal tersebut dilakukan sekitar 6.500 tahun yang lalu!

carnac-stones-skyview

7. Stellae Axum (Axum, Ethiopia) dan Solomon Temple (Jerusalem, Israel)

450px-Rome_Stele

Mendengar nama Etiopia mungkin yang terbayang adalah negeri terbelakang dengan bencana kelaparan dimana-mana. Namun siapa sangka Etiopia dulunya adalah salah satu kerajaan terbesar dan termakmur di dunia. Axum, kerajaan kuno yang menguasai Etiopia, meninggalkan jejak kemegahannya berupa stele (tugu) yang mencapai tinggi puluhan meter dan bobot ratusan ton. Stele Axum merupakan beberapa koleksi tugu setinggi 24 meter dan berumur 1.700 tahun yang terbuat dari granit. Stele Axum tertinggi (yang kini sudah runtuh) berbobot hingga 500 ton!

1_JerusalemWalls071013

Kuil Solomon yang diagung-agungkan bangsa Yahudi di Israel (dan menjadi motif utama pendudukan mereka di Palestina) ternyata menyimpan misteri pula. Salah satu dindingnya, yakni Western Wall tersusun atas satu blok batu dengan tinggi 13,6 meter dan tebal hingga 2,5 meter, bahkan memiliki berat 570 ton!

Mengapa gue memasukkan dua bangunan yang secara sekilas tak ada hubungannya ini? Well, tahukah kalian tentang legenda Raja Salomon (Sulaeman) dan Ratu Sheba? Axum di Etiopia diduga merupakan asal kerajaan Ratu Sheba. Apa ini berarti teknologi Yahudi yang digunakan untuk membangun Kuil Solomon berasal dari peradaban Etiopia? Atau sebaliknya?

8. Ramesseum dan Colossi of Memnon (Luxor, Mesir)

Tak sulit memang menebak mengapa gue memasukkan dua monumen ini ke dalam satu list, sebab keduanya merupakan peninggalan peradaban Mesir kuno yang hingga kinipun menjadi peradaban paling misterius di dunia.

ramesseumGallery005

Ramesseum adalah kuil yang dibangun untuk mengenang Pharaoh Ramesses II yang dibangun 1.300 SM. Yang menjadi perbincangan kali ini adalah patung sang firaun yang setinggi 19 meter dan berbobot lebih dari 1000 ton! Yang lebih mencengangkan bukan hanya bagaimana cara menegakkan patung seberat itu, namun juga bagaimana mentransportasikannya dari jarak 273 kilometer darimana batu ini berasal! Sayang sekali patung ini kini telah runtuh, namun dengan melihat reruntuhannya saja, kita sudah bisa membayangkan dimensinya yang luar biasa besar.

photo-Colossi-of-Memnon-1

Sedangkan Colossi of Memnon merupakan dua patung raksasa dari Pharaoh Amenhotep III yang dibangun pada 1.350 SM. Letak keduanya mengapit kuil yang kini sudah rata dengan tanah akibat erosi selama ribuan tahun. Batu seberat 720 ton untuk masing-masing patung ini bahkan diangkut dari jarak yang lebih jauh lagi ketimbang Ramesseum, yakni sejauh 675 kilometer!

Dua (atau tiga lebih tepatnya) struktur raksasa ini gue anggap lebih istimewa ketimbang Piramida yang juga memiliki batu seberat ratusan ton. Sebab batu-batu ini tak bisa diangkut melalui sungai Nil karena bobotnya (dan juga letaknya yang jauh dari sungai), sehingga harus menempuh jalur darat. Kini kita hanya bisa berimajinasi, bagaimana masyarakat kuno lebih dari 3 milenium lalu melakukan tugas seberat itu.

9. Obelisk Aswan (Aswan, Mesir)

aswan

Masih di Mesir (sudah gue bilang peradaban ini misterius), Obelisk Aswan adalah obelisk yang belum selesai dan tergeletak di pertambangannya. Perlu kita tahu bahwa semua struktur yang ada di list ini umumnya dibuat dengan langsung dipahat dimana batu tersebut ditambang, kemudian dipindahkan ke lokasi dimana ia hendak dibangun. Obelisk yang terbengkalai ini merupakan berkah tersendiri bagi para sejarawan, sebab mereka bisa mempelajari cara bagaimana nenek moyang kita membangun monumen-monumen menakjubkan.

Obelisk ini tak pernah dirampungkan dan apabila selesai, akan setinggi 42 meter dan berbobot 1.168 ton! Jangan salah, bangsa Mesir kuno meninggalkan obelisk ini begitu saja bukan karena mereka tak bisa mengangkat ataupun memindahkannya, namun karena ditemukan retak di salah satu bagiannya. Karena pembuatan obelisk ditujukan untuk menyenangkan para dewa, maka hasilnya haruslah sempurna dan tanpa cacat sedikitpun.

10. Stone of Pregnant Woman (Baalbek, Lebanon)

Temple-of-Jupiter

Baalbek (atau pada masa Romawi kuno disebut Heliopolis) merupakan situs bersejarah di Lebanon. Di Ballbek berdiri sebuah kuil Romawi yang ditujukan bagi Dewa Jupiter. Namun kuil ini sebenarnya dibangun di sebuah kuil megalitik yang sudah ada sebelumnya dan umurnya 2000 tahun lebih tua dari kuil Jupiter tersebut.

Bekaa Valley 11 Baalbek Stone of the Pregnant Woman Roman Monolith At the South Entrance

Paling tidak ada 3 blok batu raksasa yang ditemukan di lokasi ini (disebut “Trilithon”) dengan batu terbesar disebut “Stone of the Pregnant Woman”. Ada beberapa legenda yang melandasi nama tersebut. Pertama konon ada seorang wanita hamil yang menipu penduduk dengan mengatakan bahwa ia tahu cara untuk mengangkat batu itu, asalkan ia dberi makan hingga waktunya melahirkan. Ada juga legenda Muslim yang mengatakan batu ini dibuat oleh jin yang tengah hamil. Dan ada pula kepercayaan yang mengatakan bahwa menyentuh batu itu akan membuat seorang wanita akan menjadi subur.

Batu ini masih tergeletak di pertambangannya, sekitar 900 meter dari Kuil Heliopolis dan beratnya? Dengan tinggi 20 meter dan lebar 4 meter, bobotnya mencapai 2.000 ton!!! Sedihnya gue nggak tahu apakah situs ini masih ada ataukah sudah dihancurkan ISIS.

BONUS:

Stele Yangshan (Yangshan, Tiongkok)

yangshan_quarry_-_monument_base_-_p1060908

Alkisah setelah Kaisar Zhu Yuanzhang mendirikan Dinasti Ming pada 1368, kota Nanjing menjadi ibu kota kekaisarannya. Iapun dengan ambisius berniat mengubah wajah kota Nanjing dengan berbagai monumen-monumen berskala besar, salah satunya stele (tugu) raksasa yang akan digunakan pada makam ayahnya. Tugu dari Tiongkok umumnya menurut tradisi dibuat dalam tiga bagian, yakni bagian dasar, tengah (tubuhnya), dan puncak. Ketiganya kemudian disambungkan.

2006-05-14 Nanjing 062 Yang Shan Bei Cai Stele 

Stele yang hendak dibangun tersebut memiliki dimensi yang mencengangkan, yakni bagian puncaknya (20 x 10 x 8 m) seberat 6.000 ton, bagian tengahnya (49 x 10 x 4 m) seberat 8.800 ton, dan dasarnya (30 x 16 x 13 m) seberat 16.250 ton! Tentu saja mudah ditebak, ketika selesai, baru disadari bahwa mustahil untuk memindahkan struktur sebesar itu apalagi memasangnya di tempat yang ditentukan. Akhirnya proyek ambisius itupun ditinggalkan begitu saja.

Apabila berhasil dilaksanakan (dengan teknologi alien mungkin), keseluruhan tugu tersebut akan berdiri setinggi 73 meter atau setinggi gedung 22 lantai. Sebagai perbandingan, tugu yang akhirnya digunakan pada makam sang ayah kaisar tersebut, yakni “Shengong Shengde Stele” hanya setinggi 8,78 meter. Tugu tertinggi di Tiongkok pun, yakni Stele “Ten Thousand Men’s Sorrow” di Qufu hanya setinggi hampir 17 meter.

Oke, memang ada beberapa “produk gagal” di list di atas, namun itu membuktikan bahwa nenek moyang kita bukanlah orang-orang primitif seperti yang kita sering bayangkan. Mereka memiliki teknologi, yang hingga saat inipun kita belum tahu seperti apa, yang mampu memindahkan balok-balok batu seberat ratusan ton dalam jarak ratusan kilometer pula. Sebuah upaya yang patut kita kagumi (dan pecahkan misterinya tentu saja!).

2 comments:

  1. Bangdev, téori tentang manusia jaman dulu yg badannya jauh lebih besar daripada sekarang itu bener gak ya? Ada fakta sejarahnya gak ya? Kalo misalnya bener, bukan nggak mungkin monumen segede ini bisa dipindahkan dengan mudah.

    ReplyDelete
  2. masih misteri itu
    http://versesofuniverse.blogspot.co.id/2012/01/benarkah-kaum-raksasa-pernah-ada-di.html

    ReplyDelete