Friday, May 17, 2013

MENELUSURI JEJAK SEJARAH DI PASAR BARU

 

Photo-0369

Hallo para readers. Kali ini aku akan kembali mengajak kalian jalan2 ke lokasi bersejarah di Jakarta, yakni Pasar Baru. Seperti biasa, tiap kali hari Minggu atau hari libur nasional, aku selalu memutuskan untuk jalan2 keliling Jakarta. Sebagai bagian program jalan2 bertema “No Mall, Please” (soalnya tiap kali jalan2, ending2nya aku mesti “kesasar” di mall), kali ini aku mencoba berkeliling kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat. Aku berminat untuk jalan2 di lokasi ini karena selain dekat dengan gerejaku di Katedral Jakarta, juga karena lokasi ini memiliki nilai sejarah yang tinggi (dan pastinya banyak bangunan tuanya) serta bisa sekalian wisata kuiner. Nah, mari kita menyusuri jejak sejarah di Pasar Baru ini.

Seusai mengikuti misa di gereja Katedral, aku langsung meluncur ke Pasar Baru. Alasannya sih gampang: LAPEEEEER...alias mau nyari makan hehehe. Jam sudah menunjukkan jam10 tapi aku belum makan sesuap nasipun. Oya sebelum kuceritain acara jalan2 di Pasar Baru, ini dulu kukasih beberapa foto dari gereja Katedral yang mau diliat dari sudut manapun (dalam luar depan belakang) tetep keren. Sayang banget pas open house Museum Katedral aku nggak sempat mampir, padahal pengen naek ke balkon dan foto2 kaca jendela patrinya :’(

Photo-0334

Photo-0435

Aku lalu melanjutkan acara jalan2 ke Pasar Baru. Awalnya aku nggak tahu kalo di dekat Katedral dulunya adalah pusat kota Batavia. Selain ada Taman Wilhemina di depan katedral yang sekarang disulap jadi Masjid Istiqlal, tak jauh dari katedral terdapat beberapa bangunan kuno yang keren. Di antaranya ada sekolah Katolik Santa Ursula dan kapelnya (terletak di belakang) yang sangat megah.

Photo-0339

Tak jauh dari situ terdapat pula Museum Filateli yang dulunya kantor pos. Wah denger kata dua kata itu: museum + filateli bawaannya pasti pengen kabur aja hahaha. Museum aja udah bosenin, apalagi tentang filateli hehehe *peace*. Tapi aku kesini juga bukan tertarik ama filateli tapi lebih ke arsitekturnya yang indah. Apalagi pas itu bendera merah putih di depan bangunan ini lagi berkibar, bikin semangat kebangsaan kita berkobar hahaha *apa hubungannya?*

Photo-0347

Photo-0345

Photo-0348   

Di sini juga ada kotak pos yang *jadoel* banget.

Photo-0341

Tak jauh juga dari kantor pos, ada Gedung Kesenian Jakarta yang terkenal. Bangunannya so pasti indah dan keren banget.

Photo-0357

Photo-0359

Photo-0353

Sayangnya beberapa bagian gedung ini sudah dirombak, misalnya jendelanya diganti kaca riben yang jelek. Huh, menurutku di dunia ini selain kaca riben nggak ada lagi bahan atau aksesori bangunan yang bisa matiin jiwa bangunan. Kayaknya kalo pake kaca riben bangunan itu jadi nggak bernyawa gitu, enakan pake kaca bening atau daun jendela yang besar dan lebar kayak zaman dulu. Wah payah, katanya bangunan cagar budaya, kok renovasinya murahan gini.

Di depannya sudah terlihat jelas gerbang Pasar Baru yang bergaya Chinese banget. Pasar Baru ini dulu bisa dibilang sebagai pusat perbelanjaan pada masa kolonial dulu. Uniknya, kudengar toko2 di sini merupakan toko legendaris yang sudah berdiri puluhan tahun lalu. Sayangnya tentu pamor pusat perbelanjaan ini sudah kalah dengan kerakusan mall2 dan plaza2 yang menjamur di Jakarta. Tapi kudengar2 sih untuk mencari barang2 murah, pasar ini tetap menjadi andalan. Waktu aku kesini pun suasananya masih ramai. Walau tentu tak banyak bangunan tua yang kutemui di sini sebab nuansa sejarahnya tentu telah banyak yang luntur.

Photo-0365

Photo-0366

Walau aku sama sekali tidak berniat belanja, namun aku terus menyusuri mulai dari gerbang selatan yang kumasuki hingga ke ujungnya, yakni gerbang utara. Tujuanku adalah mencari gereja ayam yang konon terletak tak jauh dari sini. Dan ternyata benar. Setelah keluar dari gerbang utara dan berjalan ke arah kanan, aku segera menemukan bangunan megah ini.

Photo-0442

Photo-0439

Penyebab kenapa gereja bernama asli gereja PNIEL ini disebut gereja ayam tentu karena hiasan ayam di atas pucuk kubahnya.

Setelah puas melihat gereja bersejarah itu, akupun melanjutkan perjalanan untuk mencapai tujuan utamaku, yaitu MAKAAAAAN. Sayangnya beberapa warung yang kutemui mematok harga yang lumayan tinggi padahal perutku sudah keroncongan dan aroma soto Betawi sudah menggodaku dari tadi. Akhirnya aku memutuskan menyusuri gang kelinci yang bagiku menjadi wisata kuliner “rahasia” di sini, soalnya terletak di dalam gang sempit “nggak penting” dan susah ditemukan ini (kalo mau nyari coba aja di sebelah kanan jalan dari gerbang selatan). Ternyata di sini ada warung soto yang mematok harga yang murah dan rasa sotonya pun tak mengecewakan. Recommended banget deh buat para backpacker hehehe.

Photo-0444   Photo-0443

Setelah kenyang, aku lalu kembali melanjutkan perjalanan menyusuri sungai. Tujuanku kali ini adalah mencari gedung ANTARA dimana di lokasi ini untuk pertama kalinya Adam Malik mengumandangkan proklamasi kemerdekaan Indonesia lewat siaran radionya kepadanya dunia.

Photo-0370

Pas aku kesana sedang ada pameran foto (gratis) yang superkeren. Sayangnya walaupun bangunan ini sangat bersejarah, bagian dalamnya sudah jelas sekali telah dirombak habis2an menjadi kafe yang hanya sedikit menghargai nilai sejarahnya. Kulihat hanya bagian ini (terlihat pada motif keramiknya yang jadul) yang masih bertahan.

Photo-0372    Photo-0373

Aku juga menemui bangunan tua lainnya di sisi lain Pasar Baru. Ini dia.

Photo-0445

Photo-0454

Sebenarnya kalau kalian menempuh rute lain, kalian juga bisa menemui bangunan2 tua lain yang tak kalah keren. Dari seberang Pasar baru, kalian bisa berjalan lurus dan menemukan gedung kuno yang menjadi kantor Kimia Farma. Di depannya terdapat bangunan kolonial yang menjadi kantor Departemen Keuangan. Dengar2 tempat ini pada zaman kolonial dulu disebut Istana Daendels.

Photo-0391

Photo-0395

Di seberang Istana Daendels terdapat lapangan Banteng. Di dekatnya terdapat Monumen Pembebasan Irian Barat yang tamannya lumayan indah dan enak buat melepas lelah.

Photo-0402

Di sini sedang ramai anak2 bermain sepak bola dan uniknya kita bisa melihat sisi samping gereja Katedral dengan jelas. Di sini kita juga bisa memotret gereja Katedral berdampingan damai dengan masjid Istiqlal.

Photo-0403

Nah, itulah sekilas tentang acara jalan2ku di sekitar Pasar Baru. Capek sih tapi asyik lah bisa menikmati gedung2 tua ini masih berdiri sebagai pengingat sejarah yang harus semestinya terus kita jaga.

No comments:

Post a Comment