Sunday, April 21, 2013

KOTA TUA JAKARTA: SURGA SEJARAH YANG TERABAIKAN

 

Photo-0270

Pada hari ultahku aku ingin mengisinya dengan sesuatu yang spesial. Karena hobiku jalan2 dan aku juga dah lama nggak jalan2 gara2 jadwal kerjaan yang padat, akhirnya aku memutuskan hari itu aku harus jalan2 ampe betis gue bengkak dan kaki gue berdarah2 (lebay amat). Rencana sih mau ke Singapore (halah gayanya) tapi apa daya libur gue cuma pas hari Minggu doang (bukan gara2 gue nggak mampu dan nggak ada duit loh, camkan itu!!!), terpaksa aku mengalihkan acara jalan2ku ke destinasi lain. Akhirnya setelah selidik2 di internet, aku jadi kepengen jalan2 ke Pecinan sekalian nerusin ke Kota Tua (hahaha jauuuuh bangeeeet dari Singapore turun ke Kota Tua).

Aku sudah pernah sih ke Kota Tua, bareng2 temen2 lagi. Tapi sayangnya, selama di sana kami ketiban sial terus, udah keujanan salah naek kereta lagi (baca postinganku Memoir of My Shitty Journey: Kota Tua Jakarta). Kali ini aku mencoba solo backpacking ke sana dan hasilnya cukup lumayan. Cuma herannya kenapa lokasi yang super bersejarah seperti ini bukannya dilestarikan, malah terbengkalai gini?

Perjalanan kumulai dari Pecinan terus ke arah jalan Asemka. Begitu liat, ternyata di sana terdapat pasar yang berdiri di bawah jalan tol. Buseeeet sesak padat merayap nih jalannya. Langsung lampu Ultraman nyala kelap-kelip “Awas copet...awas copet...”.

Inilah pemandangan yang pertama kujumpai di Kota Tua, yaitu bangunan tua berkubah yang cantik namun terbengkalai ini.

Photo-0192

Aduuuuh gila kali ya bangunan sebagus ini dibiarin ancur kayak gini. Payah deh. Ayo donk Pak Jokowi, direvitalisasi kayak dulu Pak Jokowi revitalisasi Kota Solo tercinta.

Aku lalu menyusuri sepanjang Kali Besar dan menemukan bangunan2 tua ini. Yang pertama kukenali adalah Toko Merah. Entah kenapa, di antara deretan2 gedung2 bersejarah bergaya Belanda di sepanjang Kota Tua, cuma bangunan ini aja yang keliatan masih awet dan terawat.

Photo-0206

Interiornya juga cukup “Wow”.

Photo-0208

Dan inilah pemandangan di sepanjang Kali Besar (yang udah gedung2nya lapuk, sungainya penuh sampah lagi. Herannya masih sempet2nya ada orang pacaran di sini...dasaaaaar).

Photo-0234

Photo-0220

Photo-0221  Photo-0228

Photo-0223

Photo-0225

Photo-0231

Lalu perjalananku lanjut Museum Bank Indonesia. Wah, melihat bangunannya aku jadi merasa seperti berada di istana Eropa.

Photo-0259

Photo-0239

Photo-0253

Photo-0254

Photo-0258

Lalu ini kawasan Lapangan Fatahillah yang tentu tak asing lagi. Ada kafe Batavia.

Photo-0264

Photo-0265

Ada Museum Wayang yang dulunya gereja Protestan.

Photo-0266

Dan yang pasti ada Balai Kota yang sekarang menjadi Museum Fatahillah.

Photo-0267

Rame banget ya? Secara ini hari Minggu, banyak banget rombongan ABG labil ataupun rombongan keluarga yang menikmati hari libur di Kota Tua ini. Duuuuh ngiri deh ama dua sejoli ini yang naek sepeda berboncengan keliling Kota Tua ####pengeeeen####

Photo-0273

Hmm...coba perhatikan gambar di bawah ini. Apa kalian merasa ada yang aneh?

Photo-0272

Yap...kenapa DIA ADA DI SINI????

Photo-0271

Hufh, buset ada2 aja cara orang nyari duit di sini ya. Besok2 jangan2 ada Tuxedo Bertopeng lagi.

Oya aku juga baru mengetahui kalo di tengah lapangan ini dulu terdapat sebuah air mancur berbentuk kubah yang sekarang direkonstruksi kembali. Nah, dari kata “grojok” air mancur ini muncul nama kawasan “Glodok”, soalnya kaum Chinese pendatang yang datang ke Batavia saat itu belum bisa mengucapkan huruf “r” (sekarang pun masih ada yang belum bisa hehehe #peace#). Oya, kenapa juga bentuk air mancurnya kubah? Soalnya dulu di sini berdiri sebuah gereja berkubah yang kemudian dihancurkan (pernah kubahas juga di postinganku tentang 10 bangunan bersejarah yang kini tak ada lagi).

Photo-0294

Photo-0296

Lanjutkan lagi jalan2nya, kali ini ke Museum Seni Rupa dan Keramik yang bangunannya berpilar kayak kuil2 Yunani ini.

Photo-0279

Photo-0284

Aku menghabiskan paling banyak waktu di sini, walaupun nggak masuk (soalnya adem, lagian males masuk, paling isinya basi kayak Museum Fatahillah). Tamannya juga bagus banget. Ini dia foto Balai Kota dilihat dari balik pilar2 museum.

Photo-0288

Oya taman ini juga menjadi spot yang bagus buat memfoto Museum Fatahillah lho, ada meriamnya juga.

Photo-0290

Karena hari masih siang, aku lalu melanjutkan jalan2, rencana sih mau nyari pelabuhan. Aku sempat longok2 peta yang dibuat Pemkot, tapi seperti biasa, aku malah tambah bingung. This is the most not-helping map I’ve ever found!!!

Photo-0321

Aku berpikir, ah mending jalan aja ke utara terus, entar juga nyebur ke laut. Aku pun kembali ke Kali Besar untuk mencari Jembatan Intan yang terkenal itu. Yap, akhirnya pencarianku berbuah manis. Ketemu juga akhirnya, pas sepi lagi, cuma ada dua pasang ababil lagi pacaran di sana.

Photo-0298

Photo-0304

Baca2 di plakatnya, ternyata dulu di Jakarta banyak jembatan kayak gini, sayang yang tersisa hanya tinggal jembatan ini saja. Wah, sayang ya. Keunikan jembatan ini adalah bisa diangkat bagian tengahnya agar kapal bisa lewat. Ini dia tuas buat muternya. Jadi kepikiran, gimana ya kalo pas aku muter tuasnya terus ababil2 itu pada jatuh ke sungai, hahaha pasti seru ##awas ada oom2 sirik soalnya umurnya udah twenty-something###

Photo-0307

Lanjut lagi jalan2nya. Setelah melewati jembatan tol, aku menemukan sebuah gedung kuno yang sekarang dijadiin restoran.

Photo-0312

Oya, di sini juga ada gerbang aneh. Apa mungkin ya ini yang namanya Gerbang Amsterdam?

Photo-0316

Aku juga menemui sebuah menara tinggi. Aku langsung berseru, “Yes!” soalnya aku tahu banget itu pasti menara Syahbandar yang dulu merupakan bangunan tertinggi di titik nol Batavia. Mengunjungi menara ini sudah satu paket ama tiket masuk ke Museum Maritim, namun sayang pas aku nanya satpamnya, ternyata menara lagi direnovasi jadi nggak boleh naik. Yah, langsung deh kecewa mode on.

Photo-0317 

Di dekatnya ada Museum Maritim yang tadi dimaksud.

Photo-0319

Aku berjalan terus dan justru muter2 nggak jelas di pasar yang juga nggak jelas isinya (becek lagi, jangan nanya ada ojeknya apa nggak). Aku lalu melanjutkan perjalanan ke Pelabuhan Sunda Kelapa. Langsung deh keliatan deretan kapal2 yang cukup artistik buat obyek foto2. Sayang karena hari panas dan pelabuhan lumayan luas, aku nggak meneruskan jalan2ku di pelabuhan bersejarah ini (soalnya bahaya juga kalo aku lagi jalan terus ketimpa kontainer hehehe).

Photo-0324

Akhirnya aku balik lagi ke Lapangan Fatahillah dengan tujuan halte busway yang ada di dekat Museum Bank Indonesia. Namun di tengah jalan aku udah .....

“Udaaaaaah nggak kuaaaaaaat....capekkkkkk...mau matiiiiiiiiiiiiiiii....”

Yeeeeeee siapa juga yang tadi niatnya mau jalan2 ampe kakinya berdarah2 hehehe. Eh untung banget sepertinya Tuhan mendengar doaku. Tiba2 aku melihat sebuah halte busway yang bagus banget. Ternyata itu adalah halte busway baru koridor Pluit yang baru aja dibuka ama Pak Jokowi. Aduh Pak Jokowi, makasih banget deh, tau aja aku udah nggak kuat jalan ampe halte Kota hehehe. Begitu masuk aku langsung nodong mas2 yang jaga tiket.

“....tiket ke harmoni....satu.....BURUAAAAAAAAAAAAN.......!!!”

Mas-nya yang jaga tiket gemeteran, “Nggak ada mas, harus transit dulu di halte Kota…”

“Oooo ya udah. Satu deh, kembali 1,5 K IDR ya mas.” Lega ada busway buat balik hehehe.

Begitu masuk, haltenya bagus banget (maklum baru). Ini dia fotonya.

Photo-0326

Bagus kan....jauh lebih bagusan dan nyaman daripada halte yang satu ini.

  Photo-0493

#Gue benci halte itu ###### sambil gigit2 laptop karena bete.

Oya, begitu transit di Halte Kota aku baru nyadar kalo aku ngelewatin dua lokasi bangunan bersejarah, yaitu Museum Bank Mandiri dan Stasiun Kota. Akhirnya aku cuman bisa puas foto2 kedua bangunan itu dari dalam halte busway.

Photo-0330

Photo-0331

Di atas halte busway baru aku nyadar, kok ada yang beda ya, sejak kapan ada jalan bawah tanah di bawah Museum Bank Mandiri? Tau gitu tadi jalan2 di situ dulu. Ah, kapan2 deh. Sekarang mah pulang terus ngolesin salep ke kaki dulu hehehe. Oya di sepanjang perjalanan aku tak sengaja melihat sebuah bangunan megah yang ternyata Museum Arsip Nasional (langsung deh jadi target acara jalan2 berikutnya). Nah, itu dia guys acara jalan2ku di Kota Tua. Ternyata di Jakarta masih banyak banget ya tempat2 yang asik buat jalan2 dan foto2. Makanya jangan ke mall terus hohoho.

1 comment:

  1. Asik dan seru gw baca artikelnya, kocak juga bahasa loe,,,,,,

    ReplyDelete